Sorottajam.com - Ikan betok atau dikenal juga sebagai ikan puyu (Anabas testudineus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi cukup menjanjikan.
Dikenal karena dagingnya yang gurih dan teksturnya padat, ikan ini banyak diminati oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Menariknya, ikan betok termasuk spesies tangguh. Ia mampu bertahan hidup di kondisi minim oksigen, bahkan sanggup hidup sementara di tanah lembap. Ketahanan inilah yang membuat ikan betok sangat cocok dibudidayakan oleh pemula.
Langkah pertama dalam budidaya ikan betok adalah menyiapkan kolam. Ada tiga jenis kolam yang umum digunakan, yaitu kolam tanah, kolam terpal, dan kolam semen. Kolam tanah bersifat alami dan murah, kolam terpal mudah dibuat dan bersih, sedangkan kolam semen tahan lama serta mudah dikontrol.
Ukuran ideal kolam adalah sekitar 3×4 meter dengan kedalaman air 60–80 sentimeter. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari cukup.
Langkah menyiapkan kolam tanah:
Indukan yang sehat akan menentukan kualitas benih. Induk jantan memiliki tubuh ramping dan sirip punggung runcing, sedangkan induk betina memiliki perut membesar, lembut, dan gerakannya lebih lambat.
Gunakan rasio satu jantan dan dua betina untuk pemijahan. Masukkan indukan ke kolam pemijahan yang tenang dengan suhu air 27–30 derajat Celsius. Tambahkan tanaman air seperti eceng gondok agar telur bisa menempel.
Telur biasanya menetas dalam waktu satu hingga dua hari. Setelah menetas, pisahkan indukan agar tidak memakan larva.
Larva ikan betok berukuran sangat kecil, sehingga membutuhkan pakan yang halus. Pada lima hari pertama, berikan infusoria atau kuning telur rebus yang dihaluskan. Setelah satu minggu, larva dapat diberi cacing sutra atau pelet halus.
Setelah berumur dua hingga tiga minggu dan mencapai panjang sekitar dua sentimeter, benih dapat dipindahkan ke kolam pembesaran.
Ikan betok merupakan hewan omnivora atau pemakan segala. Jenis pakan yang bisa diberikan antara lain pelet apung dengan kadar protein 25–30 persen, cacing tanah, keong kecil, serangga, sisa nasi, jagung rebus, atau dedak.
Berikan pakan dua hingga tiga kali sehari, biasanya pada pagi dan sore hari. Hindari pemberian pakan berlebihan agar air tidak cepat kotor.
Agar ikan tumbuh sehat dan cepat besar, lakukan perawatan rutin pada kolam. Ganti sebagian air kolam sekitar 20–30 persen setiap dua minggu sekali. Bersihkan kolam dari sisa pakan dan lumpur, serta tambahkan tanaman air untuk menjaga keseimbangan oksigen.
Perhatikan juga tanda-tanda penyakit seperti ikan yang malas bergerak, warna tubuh pucat, atau muncul luka di bagian tubuhnya.
Ikan betok siap dipanen setelah berumur tiga hingga empat bulan dengan ukuran sekitar 80–100 gram per ekor. Proses panen sebaiknya dilakukan dengan mengeringkan sebagian air kolam dan menggunakan jaring halus agar ikan tidak terluka.
Harga ikan betok di pasaran berkisar antara 40.000 hingga 60.000 rupiah per kilogram, tergantung ukuran dan daerah penjualan. Selain untuk konsumsi, ikan betok juga banyak dicari untuk keperluan obat tradisional.
Budidaya ikan betok cocok dilakukan baik untuk skala kecil maupun besar. Ketahanannya terhadap kondisi ekstrem membuat risiko gagal panen lebih rendah. Permintaan pasar juga terus stabil. Dengan perawatan yang sederhana, peternak dapat menikmati hasil panen yang melimpah dalam waktu singkat.