Sorottajam.com - Telah beredar sebuah video yang memperlihatkan aliran kali di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) berubah warna menjadi merah.

Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran adanya pencemaran lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan pun langsung menurunkan tim untuk menyelidiki sumber perubahan warna air tersebut.

Kepala Bidang Limbah DLH Tangsel, Carsono, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel air untuk diuji laboratorium. Namun, warna merah itu sudah menghilang ketika petugas tiba di lokasi.

“Kami ambil sampel untuk pemeriksaan. Tapi saat pengambilan, air sudah kembali jernih, jadi belum bisa dipastikan penyebab ilmiahnya,” ujar Carsono, Senin (6/10/2025).

Menurut Carsono, hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada aktivitas industri tekstil di wilayah hulu yang bisa memicu pewarnaan air.

Meski begitu, DLH menemukan adanya aktivitas budidaya ikan koi dan permukiman warga di sekitar aliran kali yang mungkin berkontribusi terhadap perubahan warna air tersebut.

"Air merah itu keluar dari gorong-gorong. Sumber pastinya masih sulit dilacak, bisa jadi dari perumahan atau tandon sekitar,” jelasnya.

Fenomena ini disebut berlangsung singkat dan tak menimbulkan dampak pada ekosistem sungai. Tidak ada temuan ikan mati seperti peristiwa serupa di Kali Jaletreng pada 2019 akibat kebocoran bahan kimia.

"Kalau ada bahan berbahaya, biasanya ikan langsung mati. Tapi di sini tidak ditemukan hal seperti itu. Kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” imbuhnya.

DLH Tangsel menegaskan akan menindaklanjuti hasil laboratorium. Jika terbukti ada pencemaran, pihak terkait bakal dikenai pembinaan hingga teguran.

“Kami imbau masyarakat dan pelaku usaha memiliki instalasi pengolahan air limbah agar limbah yang dibuang ke sungai sudah memenuhi baku mutu,” kata Carsono.

Sementara itu, warga sekitar masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti perubahan warna air kali. Fenomena “air merah” ini pun terus jadi sorotan di media sosial.