Sorottajam.com - Fenomena langka yang dikenal sebagai terminal lucidity atau kejernihan menjelang kematian tengah menarik perhatian banyak peneliti di dunia medis.

Kondisi ini menggambarkan momen ketika seseorang yang sedang sekarat atau mengalami gangguan otak berat, seperti demensia, Alzheimer, atau koma, tiba-tiba kembali sadar dan mampu berinteraksi secara normal sesaat sebelum meninggal dunia.

Kasus terminal lucidity biasanya terjadi hanya dalam waktu singkat, mulai dari beberapa jam hingga satu atau dua hari sebelum kematian.

Pada fase ini, pasien yang sebelumnya tidak mampu berbicara atau mengenali orang di sekitarnya mendadak tampak tenang, berbicara dengan jelas, bahkan menunjukkan kesadaran penuh terhadap lingkungan sekitarnya.

Fenomena ini masih menjadi misteri dalam dunia kedokteran. Beberapa teori ilmiah mencoba menjelaskan kemunculannya, mulai dari perubahan kimia pada otak, lonjakan neurotransmiter, hingga aktivitas listrik yang tidak biasa menjelang henti napas atau jantung.

Namun hingga kini belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab terjadinya kejernihan mendadak tersebut.

Bagi keluarga pasien, momen terminal lucidity sering kali menjadi pengalaman emosional yang sangat berarti.

Dalam waktu yang singkat itu, mereka bisa kembali berinteraksi dengan orang tercinta yang sebelumnya tampak tidak sadar atau kehilangan kemampuan berkomunikasi.

Fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya kerja otak manusia, sekaligus membuka ruang bagi penelitian lebih lanjut mengenai proses biologis yang terjadi di antara batas kehidupan dan kematian.