Sorottajam.com - Menjelang Musyawarah Kota (Mukota) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangerang Selatan, suasana mulai memanas. Dua nama calon ketua kini menjadi perhatian, yakni Arnovi dan Marhadi.

Arnovi dikenal sebagai tokoh senior yang sudah lama berkecimpung di dunia politik dan organisasi. Sementara Marhadi adalah pengusaha muda yang tengah naik daun dengan reputasi positif di kalangan pelaku usaha.

Budayawan dan mantan pengurus Kadin Tangsel, Uten Sutendi, menilai persaingan keduanya menarik karena mempertemukan dua generasi berbeda.

“Marhadi mewakili semangat baru dan inovatif, sedangkan Arnovi membawa pengalaman dan jaringan luas di pemerintahan,” ujar Uten kepada bidiktangsel.com.

Menurutnya, Mukota kali ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi tentang arah baru Kadin Tangsel ke depan. Ia menilai, para anggota perlu menentukan apakah tetap nyaman dengan pola lama yang bergantung pada proyek pemerintah, atau mulai bergerak ke arah wirausaha yang lebih mandiri dan kreatif.

“Kalau masih ingin bermain aman, Arnovi punya peluang. Tapi jika ingin perubahan dan gebrakan baru, Marhadi bisa jadi pilihan,” katanya.

Uten juga mengingatkan agar Mukota tidak diwarnai praktik politik uang atau tekanan dari pihak tertentu.

“Pemimpin baru harus lahir dari integritas dan kemampuan, bukan karena membeli suara,” tegasnya.

Terkait pelaksanaan Mukota, panitia memilih lokasi netral di kawasan Pusdiklat untuk menghindari potensi kericuhan. Namun, situasi kondusif tetap bergantung pada sikap para peserta.

“Kalau semua bisa bersikap dewasa dan sportif, Mukota akan berjalan lancar. Pengusaha seharusnya bertarung dengan gagasan dan reputasi, bukan dengan kekuatan uang,” ujar Uten.

Pertarungan antara Arnovi dan Marhadi dipandang sebagai momentum penting untuk menentukan arah baru Kadin Tangsel — apakah tetap di jalur lama atau bertransformasi menjadi wadah pengusaha muda yang lebih kreatif dan berdaya saing.