Sorottajam.com - Wikipedia, ensiklopedia daring terbesar di dunia, dilaporkan tengah menghadapi penurunan jumlah pengunjung yang cukup mencolok. Fenomena ini terjadi seiring meningkatnya tren penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif dan media sosial sebagai sarana utama masyarakat mencari informasi.
Mengutip laporan TechCrunch pada Sabtu (18/10), Marshall Miller dari Wikimedia Foundation mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan manusia ke halaman Wikipedia menurun sekitar delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan itu terdeteksi setelah sistem pemantauan lalu lintas situs mereka diperbarui. Hasilnya menunjukkan bahwa lonjakan kunjungan pada Mei dan Juni lalu ternyata disebabkan oleh bot yang dirancang untuk menghindari deteksi, bukan oleh pengguna manusia.
Miller menjelaskan, turunnya trafik ini berkaitan erat dengan pergeseran perilaku pengguna internet. Mesin pencari kini lebih sering menampilkan jawaban langsung dengan bantuan AI, tanpa perlu mengarahkan pengguna ke laman sumber seperti Wikipedia. Sementara itu, generasi muda semakin terbiasa mencari informasi lewat platform seperti TikTok, YouTube, atau Instagram.
Meski demikian, Miller menegaskan bahwa perubahan ini tidak mengurangi nilai Wikipedia. Menurutnya, pengetahuan yang dikurasi secara kolaboratif tetap menjadi fondasi dari berbagai sumber informasi digital, termasuk AI itu sendiri.
Wikipedia sendiri sempat mencoba mengembangkan fitur ringkasan berbasis AI, namun proyek tersebut dihentikan setelah mendapat kritik dari para kontributor. Miller mengingatkan bahwa tren ini bisa berdampak serius, karena makin sedikit orang yang menyadari asal-usul informasi yang mereka baca.
Ia menambahkan, berkurangnya kunjungan berarti juga menipisnya basis sukarelawan dan donatur yang menjadi penopang utama operasional Wikipedia. Karena itu, Miller menyerukan agar perusahaan teknologi yang memanfaatkan konten Wikipedia turut berperan membawa pengguna kembali ke situs sumber.
Saat ini, Wikimedia Foundation tengah menyiapkan kerangka kerja baru untuk memperkuat atribusi konten dan menarik pembaca baru. Dua tim khusus juga dibentuk guna memperluas jangkauan serta merekrut relawan tambahan.
“Jika Anda mencari informasi daring, biasakan untuk menelusuri sumber aslinya,” tulis Miller dalam blognya. “Ingatlah bahwa di balik setiap konten yang digunakan AI, ada manusia sungguhan yang menyusun pengetahuan itu dan layak mendapatkan dukungan.”